Rabu, 22 April 2015

1. Kabupaten Bengkalis

Sumber :::http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/14/name/riau/detail/1403/bengkalis Profil Nama Resmi : Kabupaten Bengkalis Ibukota : Bengkalis Provinsi : Riau Batas Wilayah : Utara: Selat Malaka Selatan: Kabupaten Siak Barat: Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir Timur: Kabupaten Karimun dan Kabupaten Palalawan Luas Wilayah : 6.975,41 km² Jumlah Penduduk : 521.087 Jiwa Jumlah Kecamatan : Kecamatan : 8, Kelurahan : 20, Desa : 82 Website : http://www.bengkalis.go.id ( Permendagri No.66 Tahun 2011 ) Sejarah Secara historis wilayah Kabupaten Bengkalis sebelum Indonesia merdeka, sebagian besar berada di wilayah pemerintahan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Setelah diproklamirkannya Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan diikuti dengan penyerahan kekuasaan oleh Raja Kerajaan Siak Sri Indrapura Sultan Syarif Kasim II , maka seluruh wilayah yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Siak Sri Indrapura, termasuk wilayah Kabupaten Bengkalis berada di bawah pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemudian pada tahun 1956 yakni berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 dibentuklah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkalis, yang pada waktu itu masih berada dibawah Propinsi Sumatera Tengah dengan pusat pemerintahan berkedudukan di Sumatera Utara. Dengan dibentuknya Propinsi Daerah Tingkat I Riau berdasarkan Undang-undang Nomor 61 tahun 1958 tentang Penetapan Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Riau dan Jambi, maka Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkalis berada dalam Propinsi Daerah Tingkat I Riau. Arti Logo Berdasarkan Peraturan daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkalis Nomor 16 tahun 1989 tentang Lambang Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkalis, yaitu : Bentuk Dan Pembagian Lambang Lambang Daerah berbentuk Perisai yang terdiri dari lima bagian, yaitu : Rotan yang melingkar seluruh Lambang dengan jumlah ruas 17; Perahu layar dengan layar terkembang dan laut yang bergelombang lima; Pohon Rumbia dengan 4 pelepah, dan Pohon Para dengan 4 helai daun, sehingga berjumlah 8; Ikan Terubuk dengan jumlah sisik 45. Warna Utama yang dipakai adalah Hijau Muda disamping menggunakan warna kuning, putih, biru tua dan hitam, Pemberian warna lambang, yaitu : Rotan yang melingkari seluruh Lambang adalah warna kuning; Perahu layar dengan layar terkembang dan laut yang bergelombang lima adalah warna putih; Pohon rumbia dengan 4 pelepah, dan Pohon Para dengan 4 helai daun, adalah warna biru tua; Ikan Terubuk adalah warna kuning. Arti Lambang Rotan melingkar yang berjumlah 17 ruas mengingatkan tanggal Proklamasi, dan melambangkan Persatuan dan Kesatuan Penduduk Daerah; Perahu layar dengan layar terkembang melambangkan sarana utama perhubungan dan pengambilan hasil laut, berarti lambing wilayah perairan yang terdiri dari pada laut dan sungai, serta gelombang lima lapis melambangkan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia; Pohon Rumbia dan Pohon Para masing-masing terdiri dari 4 pelepah dan 4 helai daun sehingga berjumlah 8, mengingatkan pada bulan Proklamasi, dan melambangkan kesuburan tanah sebagai penghasil pangan yang potensial, berarti lambang ketahanan pangan dimasa sulit, dan melambangkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan untuk hubungan perdagangan ke luar Daerah; Ikan Terubuk dengan jumlah sisik 45, mengingatkan tahun Proklamasi, dan melambangkan wilayah perairan penghasilan ikan berarti lambang hasil laut yang potensial. Nilai Budaya Pantai Pasir Panjang di Pulau Rupat. Berlokasi di Selat Malaka dan merupakan pantai kebangaan dari 3 daerah di Pulau Rupat, yaitu Tanjung Medang, Tanjung Rhu, dan Tanjung Punak. Tempat ini dapat dicapai dengan boat kecil yang dikenal dengan nama ‘pompong’ dari Dumai. Perjalanan akan memakan waktu selama 15 menit dengan boat dan 45 menit dengan kendaraan beroda dua (ojek). Jalur ini dilalui oleh boat nasional dan pengunjung internasional karena keindahan pantai Rupat dan pemandangan laut yang nyaman. Rencananya akan dibangun jembatan sepanjang 50 km untuk menghubungkan pulau ini dengan Malaka – Malaysia. Di pulau Rupat juga dapat ditemukan komunitas suku terbelakang yang disebut dengan suku Akit yang melakukan berbagai atraksi untuk menghibur pengunjung. Pantai Selat Baru Berlokasi di pantai Timur Bengkalis sepanjang 4 km dengan ciri khas desa dan dusun nelayan tradisional di sepanjang pantai. Tidak jauh dari bibir pantai, mengalir sungai kecil yang diberi nama Sungai Liong. Sepanjang tepi sungai terdapat tempat pengembangbiakkan telur ikan kakap putih. Hutan Lindung dan Pusat Pelatihan Gajah Hutan lindung dan margasatwa terdapat di daerah Bukit Batu dan kecamatan Mandau. Daerah Sebanga – Duri, yang berjarak 139 km dari kota Pekanbaru merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi, di tempat ini beberapa gajah dilatih untuk melakukan berbagai atraksi yang dapat menghibur pengunjung. Kota Duri Terletak pada jarak 89 km dari Minas atau 119 km dari Pekanbaru, Duri adalah salah satu kota penting yang menghasilkan minyak. Di daerah ini terdapat pipa minyak berukuran besar dengan diameter 60 inci di sepanjang jalan dan kilang minyak Dumai. Kota Selat Panjang Kota ini dipenuhi oleh pedagang cina dan memiliki ciri khas pohon kelapa yang banyak di daerah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar